WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Benjamin Netanyahu kembali menjabat sebagai Perdana Menteri Israel menggantikan Yair Lapid.
Setelah Benjamin Netanyahu jadi PM Israel lagi, Amerika Serikat bersumpah bakal menentang segala bentuk permukiman hingga pencaplokan Israel di Tepi Barat, Palestina.
Pernyataan itu diutarakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terkait pemerintah baru Israel yang akan kembali dipimpin eks Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah partai Netanyahu memenangi pemilu 1 November lalu.
Saat berbicara di acara kelompok advokasi pro-Israel AS yang progresif J Street, Blinken memberi ucapan selamat kepada Netanyahu yang terpilih lagi menjadi PM Israel.
Namun, Blinken menegaskan AS akan bersikap sesuai kebijakan yang diterapkan pemerintah baru Israel nanti.
“Kami akan mengukur pemerintah (asing) dengan kebijakan yang dikejarnya, bukan karena pribadi pemimpinnya,” kata Blinken, Minggu (4/12/2022).
Selain itu, pihaknya akan terus dan dengan tegas menentang setiap tindakan yang merusak prospek solusi dua negara (Palestina-Israel), termasuk juga tidak terbatas pada perluasan permukiman, aneksasi Tepi Barat, gangguan terhadap status quo tempat suci (Masjid Al-Aqsa), penggusuran dan hasutan kekerasan.
Blinken juga menegaskan pemerintahan AS di bawah Presiden Joe Biden akan “bekerja tanpa henti” untuk mempertahankan “cakrawala harapan” pembentukan negara Palestina meski peluang itu semakin redup.
“Saya tahu banyak orang kecewa dan frustrasi,” kata Blinken menambahkan.
Pihaknya telah mencoba untuk mendapatkan solusi dua negara selama beberapa dekade, namun dia merasa tampaknya pihaknya makin jauh dari tujuan itu.
Kendati demikian, dia memperingatkan untuk tidak “mengalah pada sinisme” dan terus bekerja untuk perdamaian Palestina-Israel.
Solusi dua negara menjadi salah satu resolusi konflik Palestina-Israel yang selama ini disepakati komunitas internasional.