WARTABANJAR.COM, SEMARANG – Selama tujuh jam, ruangan administrasi hingga ruang direksi Rumah Sakit Umum Daerah KRMT Wongsonegoro (RSWN), Semarang digeledak penyidik KPK pada Senin 22 Juli 2023. Penggeledahan itu masih terkait kasus dugaan korupsi di lingkup pemerintahan kota setempat.
Mengapa RSUD ikut digeledah KPK? Diketahui para petugas KPK mendalami proses terkait pembangunan instalasi layanan kanker.
Baca juga:Pemko Semarang Digeledah Lagi, Seluruh Kepala Dinas Dimintai Keterangan
Tim penyidik datang ke RSWN Semarang, sekitar pukul 10.00 WIB yang kemudian naik ke lantai atas, termasuk ke ruang direksi untuk melakukan penyisiran data-data.
Penggeledahan berlangsung sekitar hampir tujuh jam. Pada pukul 16.45 WIB, para penyidik meninggalkan RS milik Pemerintah Kota Semarang itu.
Dengan membawa dua koper, tim penyidik KPK meninggalkan halaman RSWN Semarang menggunakan lima mobil.
Meski ada penggeledahan, aktivitas pelayanan di RS berjalan seperti biasanya.
Direktur RSWN Semarang Dokter Eko Krisnarto, Sp.KK, menjelaskan bahwa pelayanan pada pasien di rumah sakit tersebut tetap berjalan seperti biasa meskipun terdapat penggeledahan KPK.
“Tadi tim KPK hanya melakukan verifikasi dokumen. Tadi mulai datang jam 10.00 WIB lebih, kemudian jam 12.00 WIB ishoma (istirahat, sholat, dan makan), dilanjutkan lagi jam 1 (13.00 WIB, red ) verifikasi,” katanya.
Ia mengaku tidak ada dokumen yang dibawa penyidik KPK dalam penggeledahan tersebut, melainkan hanya melakukan verifikasi dokumen.
Ia membenarkan pembangunan Gedung Layanan Kanker menjadi salah satu proyek yang diverifikasi dokumennya oleh penyidik KPK, sebagai bagian dari pengadaan barang dan jasa Pemkot Semarang.