WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) terpaksa menghentikan sementara operasi SAR korban bencana tanah longsor di areal tambang emas rakyat Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Penghentian tim sementara itu lantaran cuaca buruk yang terjadi pada Rabu (10/07/2024) petang.
“Keselamatan personel di lapangan menjadi pertimbangan pimpinan mengambil keputusan penghentian operasi SAR hari ke empat ini,” kata Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso seperti dikutip Wartabanjar.com di Jakarta.
Menurutnya, tim petugas SAR gabungan yang berada di lokasi bencana sebagian besar ditarik mundur ke posko utama operasi SAR di Desa Tulabolo Timur. Hal itu karena sempat terjadi longsor kecil di sekitar mahkota longsor yang labil. Dikhawatirkan lokasi itu dapat meluas menjadi longsor susulan yang lebih besar dan membahayakan keselamatan petugas.
Baca juga: Suami BCL Akan Dipanggil Polisi Besok Pagi, Ada Apa?
Edy memimpin langsung rapat evaluasi dan membahas rencana dan strategi pelaksanaan operasi SAR untuk hari kelima pada Kamis (11/07/2024) besok.
Sebelum masuk ke wilayah posko utama para petugas SAR gabungan yang ditarik mundur tersebut di sterilisasi menggunakan cairan desinfektan oleh tim kesehatan.
Dalam arahannya, operasi SAR tersebut akan kembali dilanjutkan dengan catatan bila kondisi cuaca benar-benar kondusif dan sesuai rekomendasi prakiraan cuaca dari Stasiun Meteorologi Klas 1 Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jalaluddin Gorontalo.