WARTABANJAR.COM, JAKARTA- Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan mendukung penuh pemberian hukuman setimpal bagi dalang Tragedi Kanjuruhan yang membuat malu dunia sepakbola Indonesia.
Tragedi Kanjuruhan merenggut nyawa sekitar 134 suporter sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022.
PSSI menegaskan tidak dapat mengintervensi proses hukum yang sedang berjalan, namun federasi sepak bola nasional ini terus mendorong proses hukum yang sedang berlangsung di pengadilan.
Mengutip laman PSSI, Rabu (26/7/2023), ia menegaskan PSSI akan mendorong pemberian hukuman maksimal kepada siapa saja yang secara hukum terbukti bersalah menyebabkan kericuhan tersebut.
“Tetapi saya tidak mau terjebak siapa dan kenapa, ‘kan itu ada proses pengadilannya,” ujarnya.
Menurutnya, hukuman seperti apa yang akan ditimpakan kepada penyebab Tragedi Kanjuruhan itu sepenuhnya menjadi kewenangan pihak peradilan.
“Kami mendorong dan mendukung. Saya rasa kita punya komitmen yang sama, di mana peristiwa itu tidak boleh terulang lagi,” tegasnya.
Karena itu, Presiden Inter Milan 2012–2018 ini pun memohon kepada segenap pihak, terutama supporter, untuk bersabar menunggu hasil pengadilan.
Hal itu disebabkan proses pengungkapan kasus seperti Tragedi Kanjuruhan tidaklah mudah dan dapat menyedot waktu yang cukup panjang.
“Saya mohon dengan segala kerendahan hati, suporter bersabar. Ini ada proses. Prosesnya tidak mudah, pasti panjang. Ketika kita ingin memastikan suporter pulang dengan selamat. Tetapi kalau suporter melihat ini sesuatu yang mengekang. Tidak. Ini bagian dari regulasi. Saya dan PSSI mendukung penuh, ketika ada hukuman yang setimpal. Tetapi ketika proses hukumnya berjalan kita tidak bisa intervensi tetapi kita terus mendorong,” kata Erick.