Tak Ada WNI Jadi Korban dalam Serangan Lewat Alat Komunikasi di Lebanon

     

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan ribuan unit alat komunikasi di Lebanon yang diduga didalangi Israel baru-baru ini.

    Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia Kemenlu Judha Nugraha mengatakan hal tersebut dipastikan setelah Kemenlu berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beirut yang terus memantau kondisi dan keselamatan WNI di tengah rentannya kondisi keamanan Lebanon.

    Baca juga:Peledakan Pager di Lebanon Diskenario Sejak Lama, Begini Cerita Perusahaan Taiwan

    “KBRI Beirut telah menjalin komunikasi dengan para WNI di Lebanon, dan sejauh ini, tidak ada WNI yang menjadi korban,” kata dia dalam pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (21/9/2024) dilansir Antara.

    Berdasarkan data KBRI Beirut, saat ini terdapat 152 WNI yang masih menetap di Lebanon. Sejak penetapan status siaga 1, KBRI telah memfasilitasi pemulangan 25 WNI dalam tiga tahap gelombang.

    KBRI setempat juga telah menetapkan kondisi siaga 1 atau menandakan kondisi sangat rentan,  untuk seluruh wilayah Lebanon sejak 4 Agustus 2024. Status siaga 1 sebelumnya hanya berlaku di kawasan Lebanon selatan sejak 10 Oktober 2023 seusai agresi Israel ke Jalur Gaza.

    Namun, sebagian besar WNI di Lebanon yang mayoritas merupakan mahasiswa atau menikah dengan warga setempat, masih memilih bertahan di negara tersebut. Ia mengatakan, KBRI Beirut akan terus menjaga komunikasi intensif dengan para WNI tersebut.

    Baca Juga :   Satgas Damai Cartenz-2025 Tangkap KKB Nosin Murib di Sentani Jayapura

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI