Kuliner Khas Nusantara Disajikan di World Water Forum

    WARTABANJAR.COMKuliner khas Nusantara disajikan kepada para pemimpin dan delegasi World Water Forum ke-10 dalam gelaran welcoming dinner di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Minggu (19/5/2024).

    Pada santap malam forum air terbesar di dunia itu, disajikan hidangan pembuka, sup, makanan utama, dan hidangan penutup khas daerah-daerah di Indonesia yaitu Aceh, Kudus, Lombok, Palu, Manado, dan Bali.

    Terdapat kerang pan seared (seared scallop), soto kudus, garangasem, steik sapi belancang (belancang beef tenderloin), pepes kembang tahu, binte, buntil daun papaya, klappertar, dan buah segar tropis (fresh tropical fruit).

    Baca Juga

    Pernikahan Sesama Jenis Terungkap di Maluku Utara 

    Terdapat tiga kelompok makanan yang dapat dipilih oleh tamu, yaitu reguler, no beef, dan vegetarian.

    Sambil menikmati makan malam, para tamu dihibur dengan penampilan budaya yang mengusung tema utama acara “Air untuk Kesejahteraan Bersama” dengan mengambil makna air.

    Air disimbolkan sebagai perubahan, ketenangan, kekuatan, dan sumber kehidupan. Makna ini tergambarkan dalam narasi, konfigurasi tari tradisi kontemporer, modern, dan akrobat kolosal yang berpadu dengan visual pada tebing dan lantai.

    Sebagai tuan rumah penyelenggara, tarian khas Bali ditampilkan sebagai pembuka. Tarian Sumbawa khas Nusa Tenggara Barat dan Melayu menambah kental nuansa Nusantara.

    Air adalah simbol perubahan dan transformasi. Hal kecil yang memulai rantai kehidupan. Seperti halnya di Bali, tempat digelarnya World Water Forum ke-10 pada 18—25 Mei 2024, air bukan hanya sumber kehidupan fisik tetapi juga memiliki makna spiritual dan budaya yang dalam.

    Baca Juga :   Barista Asal Palangka Raya Ancam Bunuh Diri Saat Pacar Minta Putus

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI