Broken Hart Bukan Sekadar Patah Hati! Ini Penjelasan Medisnya

    BANUATODAY.COM – Sindrom Broken Heart, atau yang secara medis dikenal sebagai Kardiomiopati Takotsubo, bukanlah sekadar metafora puitis tentang patah hati.

    Fenomena ini, yang sering kali muncul dalam narasi romantis sebagai sebuah ungkapan kesedihan mendalam, ternyata memiliki dasar biologis yang nyata dan efek fisik yang serius pada jantung.

    Pada tulisan yang ditulis Dokter Dito Nugroho MSc PhD (Cand) sebagaimana dilansir laman Kemenske, akan menyelami lebih dalam tentang apa itu Broken Heart Syndrome, bagaimana ia terjadi, dan mengapa hal ini lebih dari sekadar patah hati biasa.

    Apa Itu Sindrom Broken Heart?

    Sindrom Broken Heart pertama kali diidentifikasi di Jepang pada tahun 1990 dan dinamai “Takotsubo” karena bentuk jantung yang mirip dengan perangkap udang tradisional Jepang, takotsubo.

    Kondisi ini terjadi ketika stres emosional atau fisik ekstrem menyebabkan bagian dari jantung untuk membesar dan tidak berfungsi dengan baik, sementara bagian lainnya berfungsi normal atau bahkan dengan kontraksi yang lebih kuat.

    Penyebab
    Ketika seseorang mengalami stres yang intens, tubuh melepaskan hormon adrenalin dan hormon stres lainnya.

    Pada beberapa orang, terutama wanita yang lebih tua, ini dapat menyebabkan “stunning” dari miokardium (otot jantung), yang menyebabkan bagian dari jantung sementara melemah dan menyebabkan gejala yang mirip dengan serangan jantung.

    Gejala-gejala
    Gejala Sindrom Broken Heart sangat mirip dengan serangan jantung, termasuk nyeri dada dan kesulitan bernapas.

    Hal ini sering menyebabkan penderitanya dilarikan ke UGD dengan dugaan serangan jantung.

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI