WARTABANJAR.COM, MAKASSAR – Bea Cukai Makassar meyebutkan emas yang dibawa Jemaah Haji asal Makassar, Sulawesi Selatan, Suarnati Daeng Kanang (46) yang videonya viral bukan emas asli atau imitasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Suarnati Daeng Kanang membawa pulang perhiasan emas seberat 180 gram ke Indonesia setelah beli di Tanah Suci.
Saat itu, Suarnati tiba di Tanah Air bersama 392 rombongan haji lainnya yang terbang pada kloter pertama, Rabu (5/7/2023).
Dia mengenakan pakaian glamor dan emas yang diklaim seberat 180 gram. Penampilannya itu sontak mengundang perhatian khalayak, termasuk Bea Cukai.
BACA JUGA: GILA! Jemaah Haji Ini Borong 1 Kg Emas di Jeddah, Ternyata untuk Oleh-oleh Keluarganya
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Makassar Ria Novika Sari di Makassar, Senin, 10 Juli 2023, seperti dikutip dari Antara.
Novika mengatakan, Bea Cukai Makassar sudah berkoordinasi dengan pihak Pegadaian dan menyimpulkan, kalau barang itu imitasi.
“Berdasarkan penelitian kami, barang tersebut sudah kami koordinasikan dengan pegadaian. Dari pegadaian menyimpulkan bahwa barang tersebut bukan emas, begitu hasilnya. Kemungkinan seperti itu (imitasi),” ujar dia.
Berikut fakta perhiasan emas yang dikenakan Suarnati Daeng Kanang:
1. Suarnati Daeng Kanang kenakan emas palsu
Humas Bea Cukai Makassar Ria Novikasari menegaskan, seluruh perhiasan yang dikenakan Suarnati saat tiba di Asrama Haji Sudiang Makassar adalah emas imitasi atau palsu.
Hal itu dipastikan setelah Bea Cukai Makassar bersama dengan Pegadaian Kantor Cabang Pasar Butung Makassar melakukan pemeriksaan berupa pengujian kadar emas.
“Setelah melakukan pemeriksaan dan uji terhadap perhiasan saudari Suarnati Daeng Kanang dan berdasarkan surat keterangan yang telah diterbitkan oleh Pegadaian Kantor Cabang Pasar Butung dinyatakan perhiasan tersebut bukan emas. Orang biasa menyebutnya imitasi,” terang Ria, Senin (10/7/2023).
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Bea Cukai Makassar batal memberikan pajak pada emas Suarnati.
“Iya (tidak kenakan pajak), karena nilai barangnya kurang dari 500 dollar Amerika Serikat, secara ketentuan barang bawaan penumpang mendapatkan pembebasan,” ujar Ria.
Sebelumnya, Suarnati menjalani pemeriksaan mulai pukul 08.00 sampai pukul 12.00 Wita atau selama 5 jam pemeriksaan.
2. Ternyata emas imitasi dibeli cuma Rp 900.000
Kepada petugas Bea Cukai, Suarnati mengaku membeli semua perhiasan imitasinya itu senilai Rp 900.000.
Emas imitasi yang diklaim seberat 180 gram itu dibawanya dari Jeddah ke Makassar. Suarnati juga membawa emas imitasi itu ke Bea Cukai pada saat pemeriksaan.
Nominal harga emas imitasi Suarnati berbeda dengan keterangan yang diberikannya tempo hari.
Saat tiba di Asrama Haji Sudiang Makassar, Rabu (5/7/2023), Suarnati berkelakar bahwa emas itu dibelinya di Arab Saudi dengan harga Rp 1.200.000 per gram.
“Saya belinya pakai uang real, pokoknya per gram sekitar Rp 1.200.000,” tuturnya saat itu, dilansir dari Kompas.com, Senin (10/7/2023).
3. Untuk penuhi nazar
Penampilannya pulang ke Tanah Air dengan mengenakan emas itu bukan tanpa alasan.
Suarnati mengatakan hal itu dilakukannya untuk memenuhi nazar yang pernah diucap.
“Saya sudah bernazar dari awal, belum mendaftar saya sudah nazar seandainya saya ke tanah suci bisa tidak ya saya begini (pakai emas) seperti orang-orang (jemaah haji yang glamor saat pulang dari Tanah Suci,” ungkapnya.
Suarnati mengatakan, tidak semua perhiasannya itu dibeli di Arab Saudi.
Dari total 180 gram emas, 80 gram di antaranya sudah dibawanya saat bertolak ke Tanah Suci.
“Dari Makassar separuh (emas) saya bawa sekitar 80 gram. Kalau yang saya beli dari Tanah Suci mungkin 100 gram,” terangnya.
Menurutnya, membeli emas di Arab Saudi memberikan kepuasan tersendiri. Suarnati mengaku lebih berkharisma saat mengenakan perhiasan dari Tanah Suci itu.
“Karismanya beda. Dan saya percaya kalau sakit terus pakai emas dari Tanah Suci bisa sembuh,” tuturnya.
4. Ini harta keyaan Suarnati Daeng Kanang
Sosok Suarnati menjadi perhatian usai tindakannya borong emas di Tanahah Suci viral.
Diberitakan Kompas.com, Minggu (9/7/2023), Suarnati merupakan pengusaha yang memiliki toko sembako. Dia juga memiliki usaha burger yang diberi nama Hilda Burger.
Tak hanya itu, Suarnati diketahui memiliki kos-kosan yang berada di rumahnya dan rumah kontrakan di Jembatan Merah, Jalan Cendrawasih, Kota Makassar.
Pengakuan sag anak, Winda, Suarnati sudah menunaikan ibadan umrah sebanyak tiga kali.
Setiap pulang dari Tanah Suci, ibunya itu memang kerap membeli emas di sana.
“Tiga kali mi pergi umrah. Selalu bawa emas begitu,” kata Winda.
BACA JUGA: Cuaca Makkah Capai 42 derajat Celsius, Arab Saudi Imbau Jemaah Haji Sholat Jumat di Masjid Dekat Hotel
5. Bea Cukai datangi Suarnati Daeng Kanang
Aksi Suarnati turut mendapat perhatian petugas Bea Cukai.
Kepala Bea Cukai Makassar, Zaeni Rahman mengatakan, timnya telah mendatangi kediaman Suarnati usai beritanya yang mengenakan emas ratusan gram viral di media sosial.
“Tim kami sudah ke kediamannya di Kecamatan Tamalate, namun beliau masih melakukan silaturahmi keluarganya di Jeneponto,” ujar dia, dilansir dari Kompas.com, Jumat (7/7/2023).
Zaini mengatakan, jika betul jemaah haji tersebut membeli emas dari Tanah Suci dan ada faktur atau invoice-nya, pihaknya bakal mengenakan pajak dari emas yang dibawa oleh Suarnati.
Bea Cukai juga memanggil Suarnati untuk memastikan keaslian emas yang dipakainya.
Hasil pemeriksaan Bea Cukai menemukan bahwa emas yang dibawa Suarnati adalah emas imitasi.
Nilainya tidak lebih dari 500 dollar Amerika Serikat sehingga batal kena pajak.(wartabanjar.com/berbagai sumber)
editor : didik tm
Jemaah Haji Pamer Perhiasan Emas Pulang dari Arab Saudi, Bea Cukai Makassar Bilang Imitasi
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com