WARTABANJAR.COM – Empat anak menjadi korban penikaman di Taman Bermain Le Paquier di Annecy, sebuah kota di Pegunungan Alpen Prancis, Kamis 8 Juni 2023.
Cuplikan video yang beredar luas menunjukkan seorang pria dengan pisau melompati pagar taman bermain anak-anak dan berulang kali menyerang seorang anak di stroller, mendorong seorang wanita yang mencoba menangkisnya. Dia kini diselidiki atas tuduhan percobaan pembunuhan.
Korban anak-anak berusia antara 22 bulan dan tiga tahun itu dirawat di rumah sakit dan dinyatakan dalam kondisi stabil. Salah satu anak berkewarganegaraan Inggris dan yang lainnya Belanda.
BACA JUGA: Penembakan Bahar Bin Smith, Polisi Kantongi Bukti Ini
Sementara itu, dua anak masih dalam kondisi kritis, sehari setelah ditikam oleh seorang pria. tersebut
“Masih ada dua anak yang dianggap dalam kondisi kritis,” kata juru bicara pemerintah Olivier Veran dalam wawancara dengan media Prancis, menambahkan bahwa anak-anak tersebut telah menjalani “intervensi pembedahan”.
Dia juga memperingatkan agar tidak langsung mengambil kesimpulan dalam kasus tersebut, di mana tersangka penyerang adalah seorang pengungsi Suriah.
“Jelas kita butuh transparansi, dan semuanya harus dilakukan agar drama seperti ini tidak terjadi lagi, tapi setelah kita melakukan pekerjaan pendahuluan,” ujarnya seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (9/6/2023).
Dalam serangan penusukan yang mengejutkan negara itu, seorang pria bersenjatakan pisau menikam empat anak prasekolah dan dua orang dewasa pada Kamis (8/6) di taman bermain dan taman umum di kota Annecy, yang biasanya tenang.
Anak-anak yang jadi korban berusia antara 22 bulan dan 36 bulan.
Motif penyerangan itu masih belum jelas, dengan jaksa setempat mengatakan “tidak ada motif teroris yang jelas”.
Tersangka penyerang adalah seorang pengungsi Suriah, yang diidentifikasi sebagai Abdalmasih H, yang menurut para pejabat tidak berada di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol.
Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne mengatakan bahwa penyerang “tidak dikenal oleh dinas intelijen mana pun” dan tidak memiliki “riwayat masalah kejiwaan”.
Abdalmasih H baru-baru ini bercerai dari seorang perempuan warga negara Swedia. Pria berusia 30-an tahun itu sebelumnya pernah tinggal selama 10 tahun di Swedia, di mana dia mendapat status pengungsi pada bulan April, kata sumber keamanan dan mantan istrinya kepada AFP.
Dia juga mencari suaka di Swiss, Italia, dan Prancis. Permohonan suakanya di Prancis ditolak pada Minggu lalu karena dia sudah mendapatkan status pengungsi di Swedia, kata para pejabat.(wartabanjar.com/berbagai sumber)
editor : didik tm
Penikaman Brutal Terjadi di Taman di Prancis, Sejumlah Anak Luka-luka & 2 Masih Kritis
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com