Penjelasan Lengkap Menlu Terkait Evakuasi Ratusan WNI, 25 di Antaranya Balita dari Perang Sudan

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Pemerintah melakukan upaya evakuasi terhadap WNI yang terjebak dalam perang saudara Sudan.

    “Dari hari pertama terjadinya konflik, koordinasi dengan 5 Perwakilan kita di luar negeri kita terus perkuat, yaitu dengan KBRI Khartoum, Riyadh, Cairo, Addis Ababa dan KJRI Jeddah,” kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, melalui pers rilis, Senin (24/4/2023).

    Dikatakan Menlu, Koordinasi juga diperluas dengan K/L lain, terutama dengan TNI guna membahas evakuasi ke Indonesia.

    “Saya sudah lakukan komunikasi dengan Panglima TNI yang menyatakan siap untuk membantu,” katanya.

    Menurut Menlu, evakuasi ini didesain dengan beberapa opsi, mengingat kondisi sangat cair dan dinamis di lapangan.

    Koordinasi juga dilakukan dengan PBB dan beberapa negara lainnya.

    “Alhamdullilah, pada pukul 01.00 dini hari WS atau pukul 06.00 pagi WIB pada hari ini, 538 WNI telah tiba dengan selamat di Kota Port Sudan,” kata dia.

    Dari jumlah tersebut, terdiri 273 perempuan, 240 laki-laki, dan 25 balita.

    Dirincikan Menlu, WNI yang dievakuasi sebagian besar adalah mahasiswa Indonesia, Pekerja Migran Indonesia, karyawan perusahaan Indofood dan staf KBRI beserta keluarganya.

    “Ini adalah evakuasi tahap 1 yang dipimpin langsung oleh Dubes RI di Khartoum,” ujarnya.

    Evakuasi dilakukan dengan menggunakan bus sebanyak 8 buah dan 1 mini bus KBRI.

    Evakuasi tahap 1 ini berangkat dari Khartoum pada Minggu tanggal 23 April pukul 08.00 WS (13.00 WIB).

    Waktu tempuh perjalanan darat Khartoum – Port Sudan memerlukan waktu sekitar 15 jam atau sekitar 830 KM melalui kota Atbara, Damir, Mismar dan Kota Sawakin.

    Baca Juga :   Diduga Lakukan Pelecehan Anak di Bawah Umur, Eks Bupati Biak Numfor Ditangkap Polisi

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI