WARTABANJAR.COM, PYONGYANG – Korea Utara telah mengumumkan keberhasilan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat pertamanya, tujuan utama dari rencana pemimpin Kim Jong Un untuk mengembangkan persenjataan yang lebih canggih dan kuat.
Tes terdeteksi pada hari Kamis oleh Korea Selatan dan Jepang, yang secara singkat memerintahkan penduduk di pulau utara Hokkaido untuk mengungsi.
Media pemerintah Korea Utara mengkonfirmasi peluncuran rudal tersebut, yang dijuluki Hwasong-18, pada Jumat pagi.
Acara tersebut diawasi oleh Kim yang didampingi oleh putrinya yang masih kecil.
“Jenis baru rudal balistik antarbenua telah diuji coba pada hari Kamis sebagai sarana utama kekuatan militer strategis,” kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi, menggambarkan uji coba tersebut sebagai “keberhasilan yang ajaib”.
Kantor berita itu mengutip Kim yang mengatakan Hwasong-18 akan dengan cepat memajukan postur respons nuklir Korea Utara dan selanjutnya mendukung strategi militer agresif yang berjanji untuk mempertahankan “nuklir untuk nuklir dan konfrontasi habis-habisan untuk konfrontasi habis-habisan” melawan para pesaingnya.
“Sistem senjata Hwasong-18 yang dijalankan oleh pasukan strategis negara akan memainkan misi dan perannya untuk mempertahankan (Korea Utara), mencegah invasi dan menjaga keamanan negara sebagai metode yang paling kuat,” kata KCNA dilansir Aljazeera.
Rudal berbahan bakar padat lebih aman untuk digunakan, lebih mudah untuk bermanuver, dan lebih cepat untuk digunakan daripada varian berbahan bakar cair, yang perlu dimuat di lokasi peluncuran dan merupakan bagian penting dari rencana pengembangan senjata lima tahun yang diluncurkan Kim pada tahun 2021.