WARTABANJAR.COM – Banjir kembali terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) calon Ibu Kota Negara RI yang baru. Kali ini sedikitnya 101 rumah yang tersebar di dua desa dan satu kelurahan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur yang terendam banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU menyatakan banjir ini disebabkan karena adanya hujan yang terjadi bersamaan dengan pasang tinggi air laut, sehingga mengakibatkan meluapnya air sungai sehingga masuk ke rumah warga, terutama mereka yang bermukim di dekat bantaran sungai atau dekat saluran air yang meluap.
BMKG sendiri sebelumnya telah memberikan peringatan dini, yang menyatakan bahwa akan terjadi hujan sedang hingga lebat dengan intensitas tinggi pada Jumat.
Terkait banjir ini, Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Hamid Noor Yasin mengapresiasi BPBD dan instansi terkait lainnya yang telah berusaha membantu warga terdampak banjir.
“Kami dari Fraksi PKS (FPKS) DPR RI juga merasa prihatin atas banjir yang terjadi dan berharap ke depannya ada penanganan yang lebih serius dari Pemerintah agar banjir tersebut tidak terulang kembali. Selain itu terjadinya banjir yang berulang kali di PPU, menguatkan sikap penolakan FPKS terhadap rencana pemindahan IKN ke PPU. Hal ini karena secara ilmiah wilayah IKN sebagian besar tersusun atas batu lempung dengan sisipan batu pasir yang tidak dapat menyimpan dan mengalirkan air sehingga menyebabkan run off/ air permukaan menjadi besar. Hal inilah yang besarnya menyebabkan pontensi banjir di PPU, selain itu potensi banjir juga dapat disebabkan oleh air rob dari arah teluk Balikpapan”, terang anggota DPR RI yang termasuk anggota pansus RUU IKN.