WARTABANJAR.COM, PONTIANAK – Tim Search and Rescue (SAR) Gabungan Pontianak mengevakuasi lagi tujuh korban dari 18 kapal motor nelayan yang mengalami kecelakaan akibat cuaca buruk di perairan Kalimantan Barat, beberapa hari lalu.
Dari tujuh korban itu dua diantaranya masih dalam kondisi selamat dan lima lainnya sudah meninggal dunia.
“Hari ini kami dari TNI AL menggunakan KRI Kerambit (627) menyerahkan tujuh korban, dua diantaranya selamat dan lima orang lainnya meninggal,” kata Danlantamal XII Pontianak, Brigjen TNI (Mar) Andi Rukman di Pontianak, Selasa.
Usai dilakukan serah terima para korban tersebut kepada SAR Pontianak, Kepala Kantor SAR Pontianak, Yopi Haryadi mengatakan para korban itu langsung diserahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak untuk mendapatkan pertolongan bagi yang selamat dan dilakukan identifikasi bagi yang sudah meninggal.
Yopi menjelaskan kedua korban selamat itu telah terindentifikasi merupakan anak buah kapal (ABK) KM Kawan Lama 999.
Keduanya berhasil dievakuasi sekitar 100 mil dari perairan Jungkat dan sudah memasuki perairan Natuna.
“Proses evakuasi dilakukan oleh KRI Kerambit pada Senin malam (19/7) sekitar pukul 21.45 WIB, hal ini yang agak menyulitkan karena gelapnya suasana. Namun karena para korban itu terutama yang selamat ini perlu segera mendapatkan perawatan intensif maka KRI Kerambit segera membawa korban ke Pontianak untuk mendapat pertolongan,” ujar Yopi.
Sementara di lokasi pencarian masih tetap dilanjutkan dengan penyisiran yang dilakukan oleh KRI Celurit (641), karena diperkirakan masih ada korban lain. KRI Celurit dibantu kapal-kapal nelayan dan KM SAR Laksamana menuju ke lokasi ditemukannya ke tujuh korban tersebut.