WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Sejumlah anggota keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada Jumat menaburkan bunga ke perairan Pulau Laki dan Pulau Lancang di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, tempat pesawat nahas itu jatuh.
“Tabur bunga ini sebagai penghormatan terakhir kepada penumpang Sriwijaya Air SJ-182,” kata Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena di KRI Semarang di Kepulauan Seribu.
Upacara tabur bunga yang diliputi duka dimulai sekitar pukul 09.30 WIB dan diawali dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh pemuka agama.
Selain anggota keluarga korban, perwakilan kru pesawat dan manajemen Sriwijaya Air dan Nam Air, Kementerian Perhubungan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), TNI Angkatan Laut, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, dan Jasa Raharja juga hadir dalam acara tabur bunga itu.
Keluarga korban dan peserta upacara tabur bunga yang lain berangkat dari Dermaga JICT 2 di Tanjung Priok, Jakarta, menumpang KRI Semarang pada pukul 06.30 WIB.
Perjalanan dari Tanjung Priok sampai ke Pulau Laki dan Pulau Lancang memakan waktu sekitar tiga jam.
Pemerintah menyatakan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dan penumpangnya resmi dihentikan pada Kamis (21/1), setelah upaya pencarian selama tujuh hari diperpanjang 2×3 hari.
Tim SAR mengumpulkan temuan dalam operasi pencarian jasad penumpang Sriwijaya Air SJ-182 dalam 324 kantong jenazah dan 264 kantong properti. Sebanyak 47 jenazah korban kecelakaan pesawat itu sudah berhasil diidentifikasi.