Hari TBC Internasional 24 Maret 2021, Pandemi COVID-19 Hambat Kemajuan Penanganan Tuberculosis

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA-Bertepatan dengan peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh pada 24 Maret, Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Tjandra Yoga Aditama menyoroti dampak pandemi COVID-19 pada pengendalian dan kemajuan program TB di dunia termasuk Indonesia.

    Dia menyebut dampak pandemi COVID-19 pada TB cukup besar.

    Pemodelan yang dibuat Stop TB Partnership dan Imperial College, Avenir Health, Johns Hopkins University dan USAID memperkirakan disrupsi akibat COVID-19 dapat membuat indikator kemajuan program TB dunia mundur ke situasi di 2013-2016.

    “Jadi kemunduran 5 sampai 8 tahun,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/3/2021).

    Publikasi lain menyebutkan, deteksi TB global menurun rata-rata 25 persen dalam 3 bulan sehingga akan ada peningkatan kematian akibat TB sebanyak 190 000 orang.

    Artinya untuk kawasan WHO Asia Tenggara akan ada penambahan 100.000 kematian.

    “Kalau pada 2018 ada 1,49 juta kematian akibat TB di dunia maka akibat pandemi COVID-19 maka di tahun 2020 dapat terjadi 1,85 juta kematian di dunia,” tuturnya.

    Padahal, menurutnya, pengendalian tuberkulosis di kawasan WHO Asia Tenggara termasuk Indonesia awalnya berjalan cukup baik.

    Salah satu indikatornya, angka notifikasi kasus TB yang naik dari 2,6 juta di tahun 2015 menjadi menjadi 3,36 juta di tahun 2018 atau terjadi kenaikan sekitar 20 persen.

    Di sisi lain, keberhasilan pengobatan pada TB sensitif obat juga naik dari 79 persen pada kohort 2014 menjadi 83 persen pada kohort 2017.

    Baca Juga :   Jajal Trek Terjal Loksado, Yamaha Gelar NMAX Turbo Tour Boemi Nusantara 2024 di HSS

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI