WARTABANJAR.COM, KUALA LUMPUR – Setelah hampir satu dekade tanpa kepastian, Pemerintah Malaysia kembali melanjutkan pencarian penerbangan MH370, yang hilang pada 8 Maret 2014.
Langkah ini diambil setelah perusahaan asal Amerika Serikat, Ocean Infinity, menawarkan eksplorasi berbasis hasil di wilayah baru di Samudera Hindia.
Bayar Jika Berhasil
Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, memastikan bahwa misi ini dilakukan dengan pendekatan berbasis hasil. Pemerintah Malaysia hanya akan membayar Ocean Infinity sebesar US$ 70 juta (sekitar Rp 1,1 triliun) jika puing-puing MH370 ditemukan.
“Kami memiliki tanggung jawab moral kepada keluarga korban. Semoga pencarian kali ini membuahkan hasil yang memberikan kejelasan dan penutupan bagi mereka,” ujar Anthony Loke dalam konferensi pers, Jumat (20/12/2024).
Ocean Infinity akan memimpin pencarian selama 18 bulan, mencakup area baru seluas 15.000 km² di wilayah selatan Samudera Hindia. CEO Ocean Infinity, Oliver Plunkett, menyatakan optimisme tinggi terhadap misi ini.
“Kami yakin wilayah pencarian baru ini dapat memberikan solusi atas misteri MH370. Analisis data terbaru oleh para ahli menunjukkan potensi kuat untuk menemukan puing-puing pesawat,” ungkap Plunkett.
Sejarah Panjang Pencarian MH370
Pesawat Boeing 777 dengan nomor penerbangan MH370 milik Malaysia Airlines hilang bersama 239 penumpang dan awak tak lama setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
Pencarian sebelumnya mencakup wilayah seluas 120.000 km² di Samudera Hindia, namun tidak menemukan jejak signifikan. Pada Juli 2015, puing pertama ditemukan di Pulau Reunion, Prancis, diikuti penemuan bagian lain di Afrika Selatan pada 2016. Namun, penyebab hilangnya pesawat tetap menjadi misteri besar.