WARTABANJAR.COM, JENEWA – Badan Pengungsi PBB (UNHCR) memperingatkan krisis pengungsi di Lebanon semakin memburuk. Kini puluhan ribu warga melarikan diri di tengah konflik yang sedang berlangsung dan tidak mendapatkan akses yang memadahi.
Penasihat Komunikasi Senior UNHCR, Rula Amin, pada pengarahan PBB di Jenewa, Jumat (25/10) mengatakan serangan udara di perlintasan perbatasan antara Lebanon dan Suriah menghalangi rute pelarian bagi korban.
Baca juga:Lebanon Ajukan Keluhan Resmi ke PBB Atas Pelanggaran Israel
“Pagi ini, kami juga melihat banyak serangan udara Israel di dua perlintasan perbatasan antara Lebanon dan Suriah, ini menghalangi dan membahayakan jalur utama yang digunakan orang untuk melarikan diri dari konflik di Lebanon,” kata Amin dilansir Antara.
Situasi itu, katanya, menyebar ke negara-negara tetangga dengan lebih 430.000 orang melintas dari Lebanon ke Suriah, termasuk warga Suriah, Lebanon, dan warga negara lain, seperti warga Irak dan Palestina.
Menurut penasihat komunikasi senior tersebut, penderitaan orang-orang yang menyeberang ke Suriah tidak berakhir di perbatasan saja karena mereka kembali menghadapi krisis kemanusiaan lain di negara yang telah hancur akibat konflik selama 13 tahun.
Amin menekankan banyak orang kekurangan tempat tinggal, makanan, dan kebutuhan pokok lainnya.
Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon sejak bulan lalu terhadap Hizbullah, dalam eskalasi perang lintas batas.