33 Ribu Pekerja Boeing Mogok Kerja, Produksi Pesawat Jet Diperkirakan Terhenti

     

    WARTABANJAR.COM, WASHINGTON – Para pekerja kerah biru perusahaan Boeing di wilayah Pacific Northwest pada akhir pekan ini melakukan aksi mogok setelah menolak tawaran kontrak yang akan meningkatkan upah mereka sebesar 25% selama empat tahun.

    Dengan suara bulat, para pekerja menolak proposal tersebut karena dianggap masih jauh dari harapan.

    Baca juga:Wow! Gaji Petinggi Aksi Cepat Tanggap Rp100 Juta, CSR Boeing Rp138 M Disalurkan Cuma Rp20 M

    Dilansir dari AP, Minggu (15/9/2024), pemogokan yang melibatkan 33.000 masinis ini diperkirakan tidak akan mengganggu jadwal penerbangan dalam waktu dekat, tetapi akan menghentikan produksi beberapa pesawat jet utama Boeing.

    Hal ini menjadi kemunduran lain bagi perusahaan yang telah mengalami kerugian finansial besar dan sedang berjuang untuk memperbaiki citra publiknya.

    Pemogokan ini dimulai setelah cabang regional Asosiasi Internasional Pekerja Mesin dan Dirgantara melaporkan 94,6% anggotanya menolak tawaran kontrak dalam pemungutan suara.

    Suasana semakin memanas ketika para pekerja yang mogok berkumpul di luar pabrik Boeing di Renton, Washington, membawa spanduk dan memutar lagu-lagu protes.

    Para pekerja yang mogok adalah masinis yang merakit 737 Max, pesawat terlaris Boeing, serta jet 777 dan pesawat kargo 767.

    Banyak pekerja menyatakan tidak puas dengan tawaran upah yang dinilai tidak sebanding dengan biaya hidup yang tinggi di Pacific Northwest. John Olson, seorang pekerja dengan pengalaman enam tahun di Boeing, mengeluhkan kenaikan gaji yang hanya 2% selama masa kerjanya.

    Baca Juga :   Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 2025 Jatuh pada 1 Maret, Idul Fitri 31 Maret! Begini Penjelasannya

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI