WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Anggota Komite Eksekutif atau Exco PSSI, Arya Sinulingga mengatakan penggunaan atau penerapan Video Assisten Referee (VAR) untuk Liga 1 2023/2024 tidak semudah yang diomongankan.
PSSI memang telah merencanakan Liga 1 musim 2023/2024 ini bakal memakai VAR pada paruh kedua.
Untuk penerapan VAR ini, PSSI bahkan tak tanggung-tanggung.
Dibawah pimpinan Erick Thohir ini, ia ingin semua berjalan dengan lancar dan cepat.
Sehingga saat ini demi memaksimalkan rencana penerapan VAR pun wasit-wasit telah dilatih.
BACA JUGA:PSSI Bocorkan Bonus Pemain Timnas Indonesia Kontra Argentina untuk FIFA Matchday 2023
Sementara itu, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, mengungkapkan biaya untuk mengoperasikan sistem Video Asistant Referee (VAR) di Indonesia mencapai nyaris Rp 100 miliar.
“Tidak cukup 10 atau 20 miliar rupiah, mendekati 100 miliar,” kata Ferry Paulus, Sabtu (27/5/2023).
Ferry Paulus menuturkan bahwa penggunaan VAR juga membutuhkan regulasi sebelum mengoperasikan sistem itu ke 18 stadion di Liga Indonesia.
Sosok berumur 59 tahun itu lalu membandingkan dengan Thailand, Singapura, dan Malaysia yang memiliki kondisi geografis berdekatan sehingga tak memerlukan banyak stasiun pemancar.
“Kalau di Thailand dengan 16 klub dia punya empat stasiun, kemudian Malaysia hanya di enam stasiun, di Singapura itu dua stasiun,” ujarnya.
“Jadi, di semua klub itu ada karena Indonesia ini geografisnya agak lebar, bendwithnya juga variatif,” tambah dia.
Eks petinggi Persija Jakarta itu mengungkapkan bahwa Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sejatinya telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak guna meningkatkan performa dari bendwith VAR.
“Kemarin Ketum (Erick Thohir) juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memperkuat sinyal dan bandwith dan sebagainya. Kalau perlu dibangun tower, itu komitmen Ketum,” tuturnya.
PSSI memang merencanakan untuk memasang 18 stasiun pemancar untuk 18 stadion yang bakal menjadi kandang dari tim-tim Liga Indonesia ke depannya.
“Kami semua ada di setiap stadion, jadi kami investasikan untuk 18 klub. Yang stasiun khusus tidak boleh pindah kandang,” ujar dia.
“Namun, memang ada juga beberapa klub. Kami juga belum tanda tangan MoU dengan klub terkait persiapan infrastruktur,” tuturnya.
Penggunaan VAR di Indonesia tak mudah
Sementara itu, Exco PSSI, Arya Sinulingga, mengungkapkan bahwa penerapan VAR di Indonesia bakal melewati prosedur tak mudah.
Menurut Arya, wasit-wasit di Indonesia mesti melalui proses pelatihan dengan menggunakan bahasa Inggris.