WARTABANJAR.COM, YERUSALEM – Polisi Israel menyerang puluhan jemaah di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem sebelum fajar pada hari Rabu, kata saksi mata, dalam apa yang dikatakan polisi Israel sebagai tanggapan atas kerusuhan.
Insiden itu memicu protes di Tepi Barat yang diduduki dan militer Israel mengatakan sembilan roket ditembakkan dari Gaza ke Israel setelah sirene meraung di kota-kota selatan.
Kekerasan di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem telah melonjak selama setahun terakhir dan ada kekhawatiran bahwa ketegangan dapat meningkat bulan ini, karena bulan suci Ramadhan bertepatan dengan Paskah Yudaisme dan Paskah Kristen.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tujuh warga Palestina menderita luka akibat peluru karet dan pemukulan dalam bentrokan dengan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Baca juga: Mantan Presiden AS Donald Trump Ditangkap Kasus Suap Bintang Porno
Ia menambahkan bahwa pasukan Israel mencegah petugas medis mencapai masjid.
“Saya sedang duduk di kursi membaca (Al-Qur’an),” kata seorang wanita tua kepada Reuters di luar masjid, berjuang untuk mengatur napas.
“Mereka melempar granat kejut, salah satunya mengenai dada saya,” katanya sambil mulai menangis.
Polisi Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka dipaksa memasuki kompleks setelah agitator bertopeng mengunci diri di dalam masjid dengan kembang api, tongkat dan batu.
“Ketika polisi masuk, mereka dilempari batu dan kembang api ditembakkan dari dalam masjid oleh sekelompok besar agitator,” kata pernyataan tersebut, menambahkan bahwa seorang petugas polisi terluka di kaki.