WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil mengamankan uang rampasan dari terpidana mantan Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Abdul Wahid sebesar Rp 6,5 miliar dan mengembalikannya ke kas negara.
Abdul Wahid merupakan terpidana perkara suap pengadaan barang dan jasa di Kabupaten HSU, Kalimantan Selatan tahun 2021-2022, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menjelaskan, bahwa uang tersebut di antaranya merupakan uang tunai yang ditemukan penyidik ketika menggeledah rumah Abdul Wahid.
BACA JUGA:KPK Setor Rp 6,5 M Ke Kas Negara, Uang Barang Bukti Terpidana Abdul Wahid
Uang itu ditemukan dalam bentuk pecahan Rp5 ribuan. “Tersimpan dalam kantong kresek,” jelas Ali.
“Jaksa Eksekutor KPK Josep Wisnu Sigit melalui biro keuangan telah selesai melakukan penyetoran ke kas negara uang barang bukti sebesar Rp6,5 miliar dalam perkara terpidana Abdul Wahid,” kata ungkap Ali dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu.
Ali mengungkapkan uang rampasan tersebut merupakan uang tunai yang ditemukan saat tim penyidik menggeledah kediaman Abdul Wahid.
“Saat itu, uang-uang tersebut yang terdiri berbagai pecahan di antaranya pecahan lima ribuan tersimpan dalam kantong kresek,” kata Ali.
Adapun, kata dia, proses penyetoran ke kas negara dilakukan melalui salah satu bank di kawasan Jakarta Selatan dengan pendampingan dan pengawalan dari pihak kepolisian.
BACA JUGA:KPK Serahkan Memori Banding Terhadap Terdakwa Mantan Bupati HSU Abdul Wahid
“Penyetoran dan penagihan uang dari hasil tindak pidana korupsi maupun TPPU akan tetap dioptimalkan KPK untuk memaksimalkan terpenuhinya `asset recovery` (pemulihan aset),” ujarnya pula.
Selain itu, KPK juga telah mengeksekusi pidana badan terhadap Abdul Wahid ke Lapas Kelas IIA Banjarmasin beberapa waktu lalu.
Eksekusi tersebut berdasarkan putusan Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Tinggi Banjarmasin.
Abdul Wahid menjalani masa pidana badan selama 8 tahun dikurangi lamanya masa penahanan dan kewajiban membayar pidana denda sebesar Rp500 juta.
“Efek jera para pelaku korupsi tidak hanya dapat dilakukan melalui pidana penjara, namun perampasan aset hasil korupsi penting pula untuk dilakukan,” kata Ali.(DTM/berbagai sumber)
Editor : DTM
Ternyata Uang Rampasan dari Eks Bupati HSU Abdul Wahid Senilai Rp6,5 Miliar Ditemukan KPK di Kantong Kresek
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com