WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Kalsel membangun Masjid Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari. Nantinya, masjid tersebut bakal menjadi ikon keagamaan di Kalimantan Selatan.
Peletakan batu pertama Masjid Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari yang tak jauh dari sekretariat Pemprov Kalsel di Banjarbaru, Rabu (7/1).
Kepala Dinas PUPR Provinsi Kalsel, Ahmad Solhan menyampaikan, pembangunan Masjid Syech Muhammad Arsyad Al Banjari ini bertahap. Pada 2023 merupakan tahap kedua yang mana tahap pembangunannya meliputi pembangunan pendahuluan masjid, selasar.
Total anggaran sekitar Rp 243 Miliar. Pada tahun 2023, dianggarkan Rp 80 M dan pada 2024 Rp 41 M. Proses pembayaran secara multiyears.
“Masjid akan dibangun diatas lahan seluas 11,75 hektar dengan luas bangunan 4.500 meter persegi, ada bangunan pendukung dua unit dengan luas 2.160 meter persegi,” kata Ahmad Solhan.
Masjid raya ini memiliki daya tampung tiga ribu jamaah.
Konsep bangunan tropis agar angin dan cahaya alami bisa masuk maksimal dan tidak terlalu banyak menggunakan daya listrik PLN.
“Pembangunan Masjid Syech Muhammad Arsyad Al Banjari menjadi ciri khas, ikon keagamaan dan tidak meninggalkan akar budaya di Banua,” katanya lagi.
Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor dalam sambutannya menyampaikan, pembangunan masjid ini menjadi masjid raya, seiring ditetapkannya Banjarbaru sebagai ibukota provinsi.
“Masjid Raya ini menjadi simbol dan syiar Islam, rahmatan Lil Alamin dan masjid memberikan manffaat sebesar besarnya bagi umat. Sarana pendidikan, dakwah kegiatan aosial, pemberdayaaan umat,” katanya.