WARTABANJAR.COM – Anggota Komisi IX DPR RI Krisdayanti menyoroti penerapan protokol kesehatan yang dipersiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali guna menyambut delegasi kegiatan Presidensi Group of Twenty (G20).
Ia menilai, penerimaan delegasi tersebut hendaknya memperhatikan potensi penumpukan penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai, mengingat banyaknya jumlah delegasi yang akan datang, sehingga perlu dipersiapkan dengan baik.
“Jadi, semua tahapan protokol kesehatan, alurnya, bagaimana kita harus menjamu delegasi tamu yang supaya tidak terjadi kepadatan. Bayang-in, kalau ada 6 ribu delegasi dalam waktu yang bersamaan. Bisa saja beberapa flight yang menumpuk. Nah ini kalau kita lihat kan kapasitas (pesawat) mungkin ada 200 (perumpang),” ujar Krisdayanti usai mengikuti rangkaian kunjungan kerja spesifik Komisi IX DPR RI meninjau Bandara I Gusti Ngurah Rai, di Denpasar, Bali, Kamis (27/1/2022).
Menurutnya, perlu adanya alur agar delegasi tidak menumpuk di pintu kedatangan, termasuk saat pemeriksaan oleh imigrasi, dan menunggu bagasi. Meski begitu, dirinya sangat mengapresiasi atas segala upaya persiapan Pemprov Bali guna menyambut delegasi G20.
“Tentu kita mengharap bahwa tidak saja Bali sebagai tuan rumah, tapi juga bandara sebagai tolak ukur awal kedatangan pertama, awal penyambutan,“ sambungnya.
Selain itu, dirinya pun memastikan rumor yang beredar dalam pertemuan antara Komisi IX DPR RI bersama jajaran Pemprov Bali. Politisi PDI-Perjuangan itu mendapat info, ada beberapa lokasi hiburan di Bali yang tidak menerapkan protokol kesehatan, di mana para pengunjung yang datang wajib meletakkan ponsel di lobby, sehingga tidak dapat melakukan dokumentasi di dalam lokasi hiburan.