Nah Lho! YLKI Endus Praktik Kartel Terkait Melonjaknya Harga Minyak Goreng

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, menduga terjadi praktik kartel penimbunan stok minyak goreng oleh pihak tertentu yang membuat harga minyak goreng di pasar tetap tinggi.

    Ia menyebut dugaan tersebut diperkuat dengan tak kunjung turunnya harga minyak goreng di pasar kendati periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) sudah berakhir.

    Tulus menyebut sejak awal sudah menduga Nataru tidak akan mempengaruhi pada harga minyak goreng, karena kenaikan sudah di batas kewajaran.

    “Oleh karena itu saya menganggap ini ada dugaan kartel atau praktik usaha tidak sehat lainnya sehingga mendistorsi pasar dari sisi harga atau pasokan,” ujarnya, melansir CNN Indonesia, Jumat (14/1/2022).

    Tulus turut menyoroti ironi Indonesia sebagai negara penghasil CPO terbesar, namun konsumen dalam negeri harus membayar mahal untuk minyak goreng.

    Ia menilai pemerintah mestinya bisa menjaga harga minyak goreng di level yang terjangkau.

    Ketika terjadi polemik harga, ia menilai pemerintah pun gagap dalam menangani hingga kenaikan terjadi secara berlarut.

    “Ironisnya lagi pemerintah tampak gagap dan gagal dalam mengantisipasi mahalnya harga minyak gorengr di Indonesia,” imbuhnya.

    Tulus mengaku khawatir subsidi Rp 3,6 triliun yang digelontorkan untuk menurunkan harga minyak goreng seharga Rp 14 ribu per liter bakal sia-sia kalau tidak dugaan kartel tidak diusut tuntas.

    Tak hanya Kementerian Perdagangan, ia juga menyebut Kepolisian juga bisa mengusut untuk membongkar sisi hukum dari dugaan penimbunan.

    Baca Juga :   The Alpha Gang is Calling! Yamaha STSJ Guncang Surabaya dengan AEROX ALPHA

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI