Buku Nikah Sejumlah KUA di Indonesia Dicuri, Kemenag RI Lakukan Langkah Ini

    WARTABANJAR.COM, JAKARTABuku nikah yang berada di sejumlah Kantor Urusan Agama (KUA) di Indonesia dicuri. Hal ini pun langsung direspons Kementerian Agama Republik Indonesia.

    Kementerian Agama akan mendata nomor perforasi Buku Nikah yang dicuri.

    Ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan Buku Nikah yang dicuri oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

    Pernyataan ini diungkapkan Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kemenag, Muhammad Adib, menyikapi pencurian Buku Nikah yang terjadi di beberapa KUA di Indonesia.

    Untuk melakukan pendataan tersebut, Adib meminta Kantor Urusan Agama (KUA) melaporkan jumlah dan nomor perforasi Buku Nikah yang dicuri kepada Kantor Kepolisian dan Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag.

    “Laporkan ke polisi, lalu catat berapa buku nikah yang hilang berikut nomor perforasinya kemudian laporkan ke Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam. Setelah kita proses, maka buku nikah yang hilang itu dinyatakan tidak berlaku,” kata Adib, di Jakarta, akhir pekan lalu, dikutip wartabanjar.com dari laman resmi Kemenag RI.

    Dalam sebulan terakhir, lanjut Adib, setidaknya ada dua provinsi yang mengalami kecurian Buku Nikah.

    Pertama, terjadi pencurian ratusan Buku Nikah pada sejumlah KUA di Yogyakarta.

    Kedua, pencurian ribuan Buku Nikah terjadi di Kemenag Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.

    Menurut Adib, salah satu motif utama pencurian Buku Nikah adalah untuk diperjualbelikan ke penyedia jasa kawin kontrak.

    “Maka penting untuk melaporkan jumlah kehilangan dan nomor perforasi buku nikahnya ke Kementerian Agama. Langkah tersebut diambil sebagai upaya memproses buku nikah yang dicuri untuk kemudian dinyatakan tidak sah atau tidak berlaku,” ujar pria yang akrab disapa Gus Adib ini.

    Baca Juga :   7 Mayat Mengapung di Kali Bekasi Viral, Diduga Remaja Tawuran

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI