WARTABANJAR.COM, NEW DELHI-Pemimpin oposisi India, Rahul Gandhi, Jumat (7/5/2021) lalu mendesak pemerintah untuk melakukan vaksinasi terhadap penduduk negara itu secara tepat dan menelusuri virus corona dengan basis keilmuan dalam upaya untuk menekan gelombang kedua COVID-19, di mana terdapat 1,5 juta kasus baru dalam sepekan.
“Kekurangan strategi COVID dan vaksin yang jelas dan koheren serta kesombongan dalam mendeklarasikan kemenangan prematur atas virus yang masih menyebar luas, telah menempatkan India di posisi yang sangat berbahaya,” kata Gandhi dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Perdana Menteri Narendra Modi, Jumat.
Modi telah dikritik secara luas karena tidak mengambil langkah lebih cepat untuk menekan gelombang kedua, setelah festival-festival keagamaan dan aksi-aksi politik menyebabkan puluhan ribu orang berkumpul dalam beberapa pekan terakhir dan menjadi acara “penyebaran super.”
Pemerintahannya juga telah dikritik karena menghentikan pembatasan kegiatan sosial terlalu cepat, menyusul gelombang pertama dan atas keterlambatan program vaksinasi yang disebut para ahli medis sebagai satu-satunya harapan India dalam mengontrol gelombang kedua COVID-19.
Kala India merupakan produsen vaksin terbesar kedua di dunia, negara tersebut kesulitan untuk mendistribusikan dosis yang cukup untuk menekan gelombang COVID-19.
Harian The Hindustan Times pada Jumat lalu mendesak: “Percepat program vaksinasi, dapatkan cukup kendali terhadap pandemi.”
Modi telah menekankan bahwa negara-negara bagian India harus terus menjaga laju vaksinasi.
Terdapat 1,5 Juta Kasus Baru Infeksi COVID-19, Oposisi India Desak Percepatan Vaksinasi
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com