WARTABANJAR.COM, JAKARTA-YouTube merilis laporan mengenai persentase tayangan video yang melanggar aturan.
Hal ini merujuk pada angka Rasio Tontonan Melanggar (Violative View Rate/VVR).
Dalam laporan tersebut, angka VVR saat ini berkisar 0,16 persen hingga 0,18 persen, artinya dari setiap 10 ribu penayangan di YouTube, 16 sampai 18 penayangan berasal dari konten yang melanggar peraturan.
“VVR turun lebih dari 70 persen jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun 2017,” ujar Director Trust & Safety Youtube, Jennifer Flannnery O’Connor dalam sesi jumpa media yang digelar virtual, Selasa (6/4/2021).
Jennifer mengatakan YouTube akan terus memperbarui VVR tiap tiga bulan di laporan penegakan pedoman komunitas.
Rasio Tontonan Melanggar (VVR) membantu mengetahui persentase penayangan di YouTube yang berasal dari konten yang melanggar kebijakan.
Data VVR memberikan informasi tentang cara YouTube melindungi komunitas.
Jennifer yakin VVR adalah cara terbaik untuk memahami pengaruh konten berbahaya pada penonton dan untuk mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan.
YouTube menghitung VVR dengan mengambil sampel video dan mengirimkannya kepada peninjau konten, yang selanjutnya akan memberi tahu video mana yang melanggar kebijakan dan mana yang tidak.
Dia mengatakan dengan mengambil sampel, pihaknya mendapatkan pandangan yang lebih komprehensif tentang konten melanggar yang mungkin tidak terdeteksi oleh sistem.
“Namun, angka VVR berfluktuasi, naik dan turun. Misalnya, segera setelah kami memperbarui kebijakan, Anda mungkin melihat angkanya naik sementara karena sistem kami meningkatkan upaya untuk menangkap konten yang baru diklasifikasikan sebagai pelanggaran,” ujar Jennifer.