Kominfo Temukan 134 Konten Tak Layak di Media Sosial Terkait Ledakan Bom di Gereja Katedral Makassar, Akunnya Akan Diblokir

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA-Kementerian Komunikasi dan Informatika terus mengadakan patroli siber untuk menyisir konten yang mengandung kekerasan berkaitan dengan ledakan bom di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) pagi.

    Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi, dalam keterangan pers, Senin (29/3/2021) mengatakan pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten seperti itu.

    “Kami juga meminta kita bersama-sama menangkal paham radikalisme-terorisme baik di ruang fisik maupun ruang digital,” katanya.

    Sejak ledakan bom di Makassar itu, Kominfo menelusuri konten yang tidak layak dipublikasikan berkaitan dengan peristiwa tersebut, seperti unggahan yang mengandung unsur kekerasan, potongan tubuh dan luka yang diderita korban.

    Data Kominfo per Senin (29/3/2021) pagi, konten-konten yang tidak layak dipublikasikan tersebut tersebar di berbagai platform media sosial, yaitu Facebook 34 konten, Twitter 59 konten dan Instagram 21 konten.

    Kominfo juga menemukan unggahan tidak layak di YouTube sebanyak 20 konten.

    Total konten yang ditemukan Kominfo mencapai 134 buah.

    “Keseluruhan konten tersebut telah diajukan Kominfo kepada masing-masing platform untuk dilakukan pemutusan akses atau blokir,” katanya.

    Polri menyatakan pelaku bom bunuh diri di gerbang Gereja Katedral Kota Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan pasangan suami-istri.

    Kepolisian mengidentifikasi pelaku sebagai L seorang laki-laki dan YSF berjenis kelamin perempuan yang bekerja sebagai karyawan swasta.

    Pelaku merupakan bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah beraksi di Jolo, Filipina.

    Baca Juga :   6 Personel Polda Jateng Diperiksa Divpropam Buntut Dugaan Intimidasi Band Sukatani

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI