Barito Utara Kalteng, Mulai Laksanakan Belajar Tatap Muka dari TK hingga SMP


    WARTABANJAR.COM, MUARATEWEH – Sebanyak 200 dari 430 sekolah tingkat Taman Kanak-Kanak, Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mulai melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) tatap muka di tengah pandemi Covid-19.

    “Mulai hari ini ratusan sekolah tersebut melaksanakan PBM tatap muka,” kata Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara Ardian di Muara Teweh, Senin.

    Menurut dia, sejak 7 Januari 2021, Dinas Pendidikan Barito Utara mengajukan ke Satuan Tugas Covid-19 untuk mendapatkan rekomendasi PBM tatap muka.

    Berhubung masalah ini melibatkan lintas instansi, pelaksanaannya baru dimulai hari ini.

    Meski PBM tatap muka telah berjalan, kata dia, Satgas Covid-19 Kabupaten Barito Utara tetap melakukan verifikasi dan evaluasi.

    Untuk sekolah di kecamatan, verifikasi dilakukan oleh Satgas Covid-19 kecamatan dan khusus untuk Kelurahan Melayu dan Lanjas, verifikasi oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Barito Utara.

    “Jika dievaluasi PBM tatap muka tak memenuhi syarat protokol kesehatan (Prokes) maka PBM bisa dihentikan,” kata dia.

    Ardian mengatakan untuk jam-jam belajar sudah disepakati.

    Jam belajar untuk TK dilaksanakan satu jam pertemuan, SD satu jam setengah atau 1,5 jam, untuk SMP dua jam dan untuk SMA tiga jam.

    Untuk jam belajar 1-3 jam itu didapat anak setiap hari di sekolah dan itu sifatnya bergantian ada pagi ada siang atau terserah dari pihak sekolah mengaturnya apakah langsung dapat dua kali tetapi masuk tiga kali dalam seminggu.

    Lebih lanjut Ardian menjelaskan bahwa hal tersebut diserahkan kepada sekolah-sekolah, dan selanjutnya bagi sekolah yang memang sudah siap untuk melaksanakan tatap muka mereka menyampaikan ke pihak Dinas Pendidikan dan tembusan ke tim Satgas Covid-19.

    “Kemarin kami sudah menyurati sekolah-sekolah. Memberitahukan ke sekolah-sekolah bahwa mereka boleh masuk bagi sekolah yang sudah siap melaksanakan tatap muka. Dan yang paling diutamakan adalah persetujuan orangtua melalui rapat komite sekolah termasuk daftar periksa yang diminta oleh SKB 4 Menteri dan mereka masuk sifatnya ini masih simulasi,” ujar Ardian. (ant)

    Baca Juga :   Geger! Ratusan Burung Pipit di Bandara Ngurah Rai Bali Mati Mendadak, Begini Kata BKSDA

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI