WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Target program nasional yakni penyediaan tiga juta rumah dan renovasi perumahan sebagai langkah strategis menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di wilayah perdesaan dan kawasan rawan bencana.
Hal tersebut diungkap Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan, Anisa Murni Senin (29/9/2027).
“SPM bidang perumahan bukan sekadar target angka. Ini soal bagaimana kita memastikan setiap warga Kalsel mendapat hunian yang layak, aman, dan terjangkau, sesuai visi pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Anisa tegas.
Menurutnya, keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi efektif antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan koordinasi intens dengan pemerintah pusat.
Namun, ia mengakui tantangan pendanaan yang cukup signifikan menjadi hambatan utama.
“Kita tidak bisa mengandalkan APBD semata. Pendanaan harus inovatif, memanfaatkan berbagai sumber, termasuk kemitraan dengan pihak swasta. Misalnya, dalam pengelolaan fasilitas publik seperti terminal dan infrastruktur lainnya yang bisa dimaksimalkan untuk mendukung pembangunan perumahan,” jelasnya.
Lebih jauh, Anisa menyampaikan bahwa fokus strategis Kalsel juga diarahkan pada pembangunan infrastruktur dasar, pengembangan kawasan permukiman terpadu, serta peningkatan pelayanan publik melalui digitalisasi dan reformasi birokrasi. Semua langkah ini ditujukan agar pelaksanaan SPM dapat berjalan efektif dan tepat sasaran.