WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung (Kejagung) telah mengidentifikasi berbagai aliran keagamaan dan kepercayaan berbahaya. Mereka berpotensi memengaruhi ketertiban masyarakat menjelang Pilkada Serentak 2024.
Hal itu disampaikan Direktur II Jamintel Basuki Sukardjono dalam Rapat Koordinasi Tim Pakem Tingkat Pusat Tahun 2024 di sebuah hotel di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2024).
“Pengawasan ini dilaksanakan sesuai dengan Pasal 30 ayat (3) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI, serta diperkuat melalui Peraturan Jaksa Agung Nomor 5 Tahun 2019,” ucapnya, dilansir Wartabanjar.com dari keterangan resmi.
Ia mengungkapkan beberapa aliran keagamaan dan kepercayaan yang diidentifikasi di Aceh, Sumatera Barat, Papua, dan Jawa Timur.
Baca juga: Puluhan Barista Se-Kalsel Siap Bersaing Dalam Kompetisi Latte Art
Pada Aceh, kata dia, Tim Pakem mengidentifikasi aliran Pengajian Taubat Nasuha, Khilafatul Muslimin, dan Sufi Muda.
Kemudian, pada Sumatera Barat, Tim Pakem mengidentifikasi Jamiyatul Islamiyah dan Pondok Madrasah Faiz Al-Baqarah.
Lalu, pada Papua, terdapat aliran 77 Sorgawi, sedangkan pada Jawa Timur, terdapat Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI).
Basuki mengatakan, sejumlah aliran keagamaan dan kepercayaan telah dimonitor untuk memastikan pembinaan dapat dilakukan secara persuasif dan edukatif.
“Isu agama sering dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu, sehingga diperlukan kewaspadaan lebih lanjut,” ucapnya.