WARTABANJAR.COM, SRAGEN – Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi menegaskan, pencalonannya di Pilgub Jateng merupakan bagian dari ikhtiar untuk menimba dan mengamalkan ilmu sebagai seorang santri. Pernyataan itu disampaikan saat menghadiri Majelis Sholawat dalam puncak perayaan Hari Santri Nasional 2024 di Pondok Pesantren Kyai Abdul Jalal, Kalioso, Kali Jambe, Sragen, Jumat (25/10/2024) malam.
Acara ini turut dihadiri sejumlah kyai dan pengasuh pesantren dari Boyolali, Karanganyar, dan Sragen, serta tokoh penting seperti Habib Anis bin Haidar bin Yahya dan Cak Natsir Sahib, Ketua DPP Forum Komunikasi Santri Indonesia. Hadir pula Habib Anis Haidar bin Yahya, Ketua DPW Forum Komunikasi Santri Indonesia.
Dalam sambutannya, Luthfi menegaskan bahwa identitas santri adalah prinsip yang selalu ia pegang dalam setiap langkah hidupnya.
Baca juga: Belasan Konten Palestina Menghilang di Netflix Diduga Dihapus, ini Kata Netflix
“Saya ini santri. Dan santri sampai kapan pun tetaplah santri,” ungkapnya seperti dikutip Wartabanjar.com.
Menurut Luthfi, seorang santri tidak boleh berhenti menuntut ilmu dan mengabdi kepada masyarakat.
“Pencalonan ini adalah bagian dari ikhtiar untuk terus belajar dan membaktikan ilmu. Maka izinkan saya, sebagai santri, menebar manfaat bagi orang banyak,” ujarnya.
Ia juga mengaitkan tema Hari Santri Nasional tahun ini, Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan, dengan komitmennya untuk melanjutkan peran santri dalam pemerintahan.
“Menyambung juang berarti melanjutkan perjuangan santri di berbagai bidang, termasuk pemerintahan, sementara merengkuh masa depan berarti mengimplementasikan ilmu untuk mempersiapkan Jawa Tengah menyongsong Indonesia Emas 2045,” jelas Luthfi.