Grand Syekh Universitas Al Azhar: Mengkafirkan Sesama Umat Bukan Ajaran Islam

    Selain itu, lanjut dia, secara fikih atau ilmu tentang hukum Islam, umat Muslim juga diberi tugas untuk menjamin keamanan rumah ibadah seluruh umat beragama.

    “Allah SWT juga menjamin umatnya untuk memiliki rasa cinta satu sama lain, yang telah dipelajari di Al Azhar itu, tidak boleh mengkafirkan orang yang shalat hadap kiblat, dan tidak boleh ada yang mengeluarkan seseorang dari status Islam. Apabila mengingkari semua itu, atau tiada Tuhan selain Allah SWT, baru namanya kafir, kalau di luar itu tidak boleh mengkafirkan,” tuturnya.

    Baca juga: Ditjen Imigrasi Deportasi Ribuan WNA Dalam Enam Bulan Terakhir

    Sementara itu Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Asep Saepudin Jahar mengatakan UIN Jakarta memiliki hubungan yang erat dengan Al Azhar as-Syarif, yang ditandai dengan berdirinya Fakultas Dirasat Islamiyah, dimana di fakultas tersebut menggunakan kurikulum yang digunakan oleh Al Azhar as-Syarif.

    “Hampir seluruh dosen adalah alumni Al Azhar,” kata Asep.

    Menurutnya, hubungan erat tersebut yang menguatkan nilai moderasi di UIN Jakarta sehingga menjadi salah satu pusat ajaran Islam yang moderat di Indonesia.

    “Sebagaimana Al-Azhar menjadi pusat ajaran Islam yang moderat di dunia,” ucapnya.

    Asep juga berharap UIN Jakarta dapat terus belajar dari Al Azhar untuk dapat mengembangkan ajaran Islam yang benar yang menjadi rahmat serta kasih sayang bagi alam semesta. (Sidik Purwoko)

    Baca juga: Mabuk Kecubung di Lomba Burung Berkicau, ini Klarifikasi Polres Batola

    Editor: Sidik Purwoko

    Baca Juga :   Sering Digunakan untuk Penanggalan Tahun Waisak, ini Penjelasan Istilah BE dan Cara Mengonversinya ke Masehi

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI