WARTABANJAR.COM, GIANYAR – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) rupanya serius untuk menindak tegas pelaku pengaturan pertandingan (match fixing). Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengancam hukuman seumur hidup dari sepak bola nasional, apabila terbukti ada oknum di seluruh kompetisi yang terlibat.
“Dengan dukungan Polri, siapa pun yang bermain (match fixing) dihukum seumur hidup dari sepak bola nasional,” kata Erick di sela pembukaan turnamen sepak bola usia dini Bali 7S di Pantai Purnama, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (22/06/2024).
Ia mengajak operator kompetisi Liga Indonesia Baru (LIB) untuk melakukan perlawanan terhadap aksi pengaturan pertandingan itu. Menteri BUMN tersebut menekankan kembali, agar tidak ada klub, pemain, pelatih, manager klub hingga pengurus PSSI yang main-main melakukan praktik curang itu.
Baca juga: 320 Jemaah Haji Kloter 1 Embarkasi Banjarmasin Hari ini Pulang ke Tanah Air
Tidak adanya praktik curang itu diharapkan dapat mendukung kesehatan klub sepak bola tanah air. Dengan adanya klub yang sehat, kata dia, menjadi salah satu tolok ukur sepak bola Indonesia naik kelas, baik di level regional yakni AFC hingga dunia.
“Tidak lain klubnya harus perform di pertandingan yang ada di Asia Tenggara dan Asia. Itu tolok ukurnya. Artinya Liga mesti sehat, klub juga sehingga mereka bisa menyiapkan tim dengan baik,” ucapnya seperti dikutip Wartabanjar.com.
Ada pun saat ini jadwal kompetisi klub tanah air di liga sudah ada kalender dalam tiga tahun. Dengan kalender itu akan mendorong kepastian klub dalam merencanakan sponsor, tiket hingga perizinan.