WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Seorang tentara Israel, Eliran Mizrachi (40) dikabarkan tewas bunuh diri pada 7 Juni 2024 lalu, dua hari sebelum ia harus bertugas kembali untuk berperang di Rafah, selatan Gaza, Palestina.
Ia telah bergabung dengan pasukan tentara Israel atau Israel Defence Forces (IDF) selama 5 bulan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
Ia kemudian dilaporkan terluka dan menderita gangguan mental post traumatic stress disorder (PTSD) sebelum memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
Sebelumnya, Eliran Mizrachi pernah menyombongkan dirinya telah berhasil menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di Gaza.
Melansir media Israel, N12News, Rabu (12/6/2024), Pemerintah Israel menolak menguburkannya secara layak dengan alasan Eliran bukan tentara aktif saat kematiannya.
BACA JUGA: Menteri Israel Mundur dari Kabinet, Sebut Netanyahu Tak Jelas Soal Pascaperang Gaza
Kakak Eliran, Shir Mizrachi kemudian menyesalkan bahwa negara dan kesatuan tentaranya telah meninggalkan saudaranya itu.
“Negara dan tentara Israel telah meninggalkan kakak saya yang bunuh diri karena trauma yang ia alami di Gaza,” ujar Shir Mizrachi.
Dikutip dari TRTWorld, sejak perang Israel di Gaza dimulai, sekitar 1.600 tentara Israel telah didiagnosis menderita PTSD, menurut laporan pada Januari 2024 lalu.
PTSD atau Post Traumatic Stress Disorder adalah gangguan mental karena mengalami kejadian traumatis, seperti perang atau pertempuran.
Kemudian pada Maret lalu, para tentara Israel disebut telah mengalami krisis kesehatan mental terburuk sejak tahun 1973.