Dugaan Adanya Mafia Pupuk Saat Sulitnya Peredaran Pupuk Subsudi

    WARTABANJAR.COM – Dugaan ada sindikat mafia yang bermain dalam industri pupuk tanah air diunggap Anggota Komisi IV DPR RI Slamet.

    Hal ini dikarenakan produksi pupuk yang cukup, namun keberadaan pupuk non subsidi masih sulit ditemui.

    “Ada beberapa indikasi yang mengarah dugaan adanya sindikat mafia yang bermain dalam industri pupuk di Indonesia. Pertama, karena dari penjelasan direktur pupuk Indonesia bahwa sampai saat ini produksi dan stok pupuk cukup. Tapi kenyataannya di lapangan, petani kesulitan mendapati pupuk subsidi, bahkan pupuk non subsidi juga sulit ditemui,” ujar Slamet dalam kunjungan kerja spesifik Komisi IV DPR RI ke PT Pupuk Kujang Indonesia, Cikampek, Jawa Barat, Kamis (30/11/2023).

    Politisi Fraksi PKS ini menjelaskan, dengan kelangkaan pupuk di pasaran, maka ketika mafia pupuk tersebut melempar pupuk ke pasaran, maka berapapun harga yang diberikan mafia tersebut, pasti akan dibeli.

    Baca Juga

    Update Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Martapura Belakang Pasar Lima 

    Artinya, sindikat tersebut akan mengatur harga sesuai dengan keinginannya, yang sudah pasti lebih mahal dari harga semestinya.

    Pihaknya berharap pemerintah segera mengatasi hal ini. Salah satunya dengan menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk pupuk non subsidi. Dengan begitu mafia tidak akan bisa mempermainkan harga lagi di pasaran. Dan jika hal itu terjadi akan dengan cepat ditindak.

    “Jika dikatakan bahwa penentuan HET bukan domain dari PT Pupuk atau kementerian pertanian, melainkan ada di bawah wewenang Kementerian Perindustrian, menurut saya itu bukan alasan. Karena semua instansi atau lembaga tersebut merupakan bagian dari pemerintah yang memiliki tugas utama menyejahterakan rakyat Indonesia, termasuk petani,” pungkasnya.

    Baca Juga :   Kemenkes Umumkan Aplikasi SATUSEHAT Mobile Versi Baru

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI