WARTABANJAR.COM, GAZA – Pasukan darat Israel melakukan serangan besar-besaran ke Gaza semalam terhadap sasaran Hamas di tengah meningkatnya kemarahan di dunia Arab atas pemboman tanpa henti yang dilakukan Israel terhadap wilayah Palestina yang terkepung.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pasukan Israel masih mempersiapkan invasi darat penuh, sementara AS dan negara-negara lain mendesak Israel untuk menunda tindakan tersebut, karena khawatir hal itu dapat memicu permusuhan di front Timur Tengah lainnya. Dilansir Arab News
Badan PBB yang memberikan bantuan kepada warga sipil Palestina di Gaza mengatakan mereka mungkin harus segera menghentikan operasi jika tidak ada bahan bakar yang mencapai wilayah yang dikuasai Hamas di tengah kebutuhan yang sangat besar akan tempat tinggal, air, makanan dan layanan medis.
Baca juga: Yenny Wahid Bawa Barisan Kader Gus Dur Dukung Ganjar-Mahfud
Israel selama hampir tiga minggu telah membombardir Jalur Gaza yang padat penduduknya setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap komunitas Israel. Israel mengatakan Hamas membunuh sekitar 1.400 orang dan menyandera lebih dari 200 orang.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada hari Kamis bahwa 7.028 warga Palestina telah tewas dalam serangan udara balasan, termasuk 2.913 anak-anak.
Pada hari Rabu, Presiden AS Joe Biden meragukan jumlah korban di Palestina, yang menurut juru bicara militer Israel tidak dapat dipercaya.
Militer belum memberikan penilaian apa pun terhadap mereka dan juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qidra menolak pernyataan yang mempertanyakan angka tersebut.