WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Hj Alissa Qotrunnada Muawaroh atau akrab disapa Alissa Wahid kembali menegaskan bahwa komunitas Gusdurian telah komitmen untuk tidak terlibat politik praktis.
Ia mempersilakan, para penggerak komunitas Gusdurian di daerah-daerah untuk memilih atas nama pribadi, tidak mengatasnamakan Gusdurian sebagai organisasi.
“Silakan mendukung dan memilih atas pertimbangan pribadi, jangan bawa nama organisasi Gusdurian ya. Jaringan Gusdurian tetap komit untuk tidak terlibat politik praktis. Perjuangan kita jangka panjang, bukan untuk urusan 5 tahunan,” tegas Alissa melalui twitter, dilansir NU Online, Sabtu (2/9/2023).
Putri sulung dari mendiang KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mengajak para penggerak Gusdurian untuk sama-sama menjaga nama baik yang sudah dibangun selama belasan tahun.
“Mari kita jaga baik-baik konsistensi menjaga kesepakatan kita selama 13 tahun ini. Ruang kerja kita bersama rakyat, bukan dengan politisi,” tegasnya.
Secara tegas, Alissa pun mengingatkan bahwa kredibilitas Jaringan Gusdurian akan berkurang manakala ada satu komunitas di daerah yang menyeret nama Gusdurian untuk urusan dukung-mendukung politik praktis.
“Satu saja komunitas Gusdurian lokal membawa nama JGD (Jaringan Gusdurian) untuk dukung-mendukung politik praktis, seluruh jaringan kita akan berkurang kredibilitasnya,” tegas perempuan yang juga salah seorang Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
Cuitan Alissa di atas merupakan lanjutan dari cuitan sebelumnya yang membahas soal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang membuka peluang untuk memeriksa Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar terkait kasus di Kementerian Ketenagakerjaan pada 2012 silam.