WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Rangkaian konser Taylor Swift, The Eras Tour, disebut bisa menghasilkan lebih dari US$2,2 miliar (sekitar Rp33,6 triliun, US$1=Rp15.310).
Itu adalah perhitungan hanya dari penjualan tiket di kawasan Amerika Utara, menurut survei oleh QuestionPro belum lama ini.
Perolehan pendapatan secara kotor tersebut berasal dari 53 konser di Amerika Serikat pada leg pertama dan tambahan 15 jadwal di Amerika Serikat dan Kanada pada leg kedua.
Selain karena diduga adanya permintaan luar biasa dari penggemar, angka itu juga disebut menjadi “kekuatan bintang Swift” dan pengaruhnya dalam ekonomi Amerika Serikat.
Menurut laporan itu, rata-rata harga tiket The Eras Tour di Amerika Utara adalah sebesar US$455,78 (sekitar Rp6,9 juta) pada penjualan pertama atau presale.
Namun survei ini tidak mencatat apakah penonton membeli lebih dari satu tiket atau hanya satu tiket.
Sementara itu, rata-rata jumlah penonton dalam konser Taylor Swift di Amerika Serikat adalah 72.459 orang per malam.
Dengan jumlah konser di Amerika Utara mencapai 68 jadwal, maka The Eras Tour di kawasan tersebut menyentuh angka pendapatan US$2,2 miliar dan menjadi tur dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa.
Pendapatan The Eras Tour tersebut melampaui capaian pemegang rekor sebelumnya, yakni Elton John dengan Farewell Yellow Brick yang mendapatkan US$887 juta dari 2018 hingga 2023.
Direktur Program Bisnis Musik dari New York University Steinhardtita, Larry Miller mengatakan kita berbicara tentang artis pop global yang menghadapi permintaan tiket yang hampir tak terbatas.
Survei ini melibatkan 862 orang yang datang setidaknya sekali di konser The Eras Tour.