WARTABANJAR.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan ada lima fenomena cuaca ekstrem pada akhir 2022
Cuaca eksterm itu berupa hujan lebat, tingginya kecepatan angin, dan meningkatnya ketinggian gelombang air laut.
Empat fenomena atmosfer yang dimaksud Dwikora itu yakni aktivitas Monsun Asia, seruakan dingin Asia, pembentukan pusat tekanan rendah di wilayah perairan selatan Indonesia, termasuk Madden Julian Oscillation (MJO).
MJO adalah pergerakan awan-awan hujan di Samudera Hindia yang melintasi ekuator Samudera Hindia dari arah timur Afrika menuju ke Samudera Pasifik menyeberangi kepulauan Indonesia.
Baca Juga
Kronologi Perkelahian Berdarah di Mandiangin
Keempat fenomena itu, kembali terdeteksi penambahan fenomena atmosfer lainnya hingga Selasa (27/12/2022).
“Sejak kemarin kami mendeteksi ada penambahan satu fenomena baru lagi yang tentunya berpengaruh pada dinamika cuaca di Indonesia,” kata Kepala BMKG Dwikoria Karnawati di Jakarta.
Satu fenomena itu, menurut Dwikoria, itu adalah kemunculan bibit siklon tropis 95W yang berada di Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat, tepatnya di 8,8 derajat LU – 130,9 BT. Siklon tropis itu punya kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan terendah 1.008 milibar.
Pencitraan satelit Himawari menunjukkan adanya aktivitas konvektif yang signifikan selama enam jam terakhir, terutama di sebelah utara sistem bibit siklon tersebut. “Model prediksi numerik menunjukkan bahwa sistem ini bergerak ke arah barat laut menjauhi wilayah Indonesia,” ujar Dwikorita.