Data Ekonomi Mengecewakan, Dolar Amerika Tersungkur dari Sejumlah Mata Uang

    WARTABANJAR.COM, NEW YORK – Dolar tergelincir terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), menyerahkan beberapa penguatan di sesi sebelumnya, karena imbal hasil obligasi pemerintah AS mundur dan data ekonomi yang lesu membebani mata uang Amerika.

    Aktivitas manufaktur AS tumbuh pada kecepatan yang lebih lambat pada April, kemungkinan dibatasi oleh kekurangan input di tengah permintaan yang terpendam yang dilepaskan oleh meningkatnya vaksinasi dan stimulus fiskal besar-besaran. Data mengirim imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih rendah.

    Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya, melemah 0,3 persen pada 90,969.

    Reli tajam dolar AS pada Jumat (30/4) mungkin bukan awal dari rebound yang lebih luas, Shaun Osborne, kepala strategi mata uang di Scotiabank, mengatakan dalam sebuah catatan.

    “Ini akan membutuhkan kenaikan tambahan yang kuat minggu ini untuk memiringkan risiko menuju pemulihan dalam dolar AS dan bentuk awalnya tidak menjanjikan,” kata Osborne.

    Sentimen bearish terhadap dolar sedang meningkat setelah penurunan singkat. Posisi net short dolar AS naik minggu ini ke level tertinggi sejak akhir Maret, menurut perhitungan Reuters dan data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas yang dirilis pada Jumat (30/4).

    Ekonomi AS berkinerja lebih baik tetapi “belum keluar dari masalah,” kata Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell pada Senin (3/5) dalam pernyataan yang menandai studi bank sentral yang akan datang yang mendokumentasikan pukulan tidak proporsional yang diderita oleh orang tua yang kurang berpendidikan dan bekerja selama penurunan virus corona.

    Baca Juga :   Ibnu Sina Serahkan Hadiah Undian Simpeda ASN Bank Kalsel

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI