WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebut harta kekayaan Calon Gubernur Kalsel Denny Indrayana melonjak Rp 8,5 miliar hanya dalam enam tahun, yakni sejak 2014 hingga 2020. Melenting dari Rp 1,9 miliar menjadi Rp 10,4 miliar.
Selama periode 2014-2020 itu, Denny memang sudah tak lagi menjabat Wakil Menteri Hukum dan HAM. Namun pada Oktober 2018, Denny resmi menjadi kuasa hukum PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) – anak usaha Lippo Group – pengembang mega proyek Meikarta dengan skandal suap yang diincar KPK milik taipan James T Riyadi yang merupakan salah satu dari Sembilan Naga atau sembilan konglomerat China.
ICW melalui laman resminya antikorupsi.org yang dipublikasi pada 7 Desember 2020, memaparkan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) milik Denny Indrayana yang mereka ambil dari portal resmi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
ICW memaparkan, Denny secara total melaporkan enam kali LKHPN. Pada laporan kelima di tahun 2014 yang diserahkan 1 November 2014, merupakan kewajiban Denny setelah lepas jabatan Wakil Menteri Hukum dan HAM Kabinet Presiden SBY dengan total harta Rp 1.903.792.947.
Kemudian LHKPN Denny yang keenam atau terakhir, diserahkan 26 Agustus 2020 sebagai prasyarat menjadi calon gubernur Kalsel dengan total harta Rp 10.413.334.169.
Pada sub judul ‘Catatan atas kewajaran’ ICW memberi catatan: Kenaikan harta Denny Indrayana yang cukup signifikan ditemukan selepas dia tak menjabat sebagai Wamenkumham. Pada 2014 hartanya tercatat Rp 1,9 miliar, pada 2020 hartanya melonjak menjadi Rp 10,4 miliar.