Hacker Meretas Pusat Data Nasional, Ini Bunyi Ancamannya:

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebut, Pusat Data Nasional (PDN) mengalami gangguan sejak 20 Juni 2024. Hal itu disebabkan serangan hacker yang memanfaatkan ransomware brain cipher.

    Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan, insiden pusat data sementara ini adalah serangan siber dalam bentuk ransomware dengan nama brain chiper ransomware.

    “Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari ransomware Lockbit 3.0,” ujar Hinsa dikutip Wartabanjar.com keterangan pers di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jakarta Pusat, Senin (24/6/2024).

    Baca juga: Progres Mencapai 78,9%, Kantor Kemenko 1 di Kawasan Inti IKN Digunakan untuk Akomodasi Petugas Upacara HUT ke-79 RI

    Hinsa menjelaskan yang mengalami serangan siber ini adalah pusat data sementara yang berada di Surabaya. Pascaserangan pihaknya langsung mengirimkan tim untuk menindaklanjuti hal tersebut.

    Ia menegaskan Tim Siaga BSSN sudah berkoodinasi dengan lembaga terkait sejak 20 Juni.

    “Langsung kami berangkatkan ke Surabaya untuk membantu teman-teman dari Kominfo maupun Telkom Sigma, yang di mana mereka mengelola Pusat Data Sementara,” imbuhnya.

    Hinsa menambahkan PDNS dibuat di Surabaya dan di Jakarta dibuat karena pembangunan PDN belum rampung.

    Baca juga: Pemerintah Siapkan RAPBN 2025 Untuk Hadapi Tantangan

    Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi mengatakan pelaku akan membuka pusat data yang dikunci asal memberikan uang tebusan senilai 8 juta Dollar Amerika Serikat atau setara Rp131 miliar.

    Baca Juga :   Kompol Ryanto Ulil Dimakamkan di Makassar, Begini Kemarahan Pihak Keluarga

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI