WARTABANJAR.COM – Pihak kepolisian Malaysia menahan dua orang terkait ancaman pembunuhan band asal Kalsel, Radja, setelah tampil di Negeri Jiran.
Kepala kepolisian Johor, Kamarul Zaman Mamat, mengatakan kedua orang itu terdiri dari satu warga Malaysia dan satu warga asing.
Sebelumnya dilaporkan vokais Radja, Ian Kasela, melaporkan bahwa Radja menerima ancaman pembunuhan sekitar pukul 23.15 waktu setempat.
Ancaman terima Ian Kasela setelah band itu tampil di Larkin Arena Indoor Stadium
Free Malaysia Today melaporkan kedua pria itu ditahan pada Minggu (12/3) pukul 15.30 waktu setempat.
Baca Juga
Dokter Gadungan Janjikan Nikah Banyak Wanita Ditangkap Polisi di Binuang
Ian mengatakan insiden itu terkait dengan kesalahpahaman antara Radja dan penyelenggara acara.
Kesalahpahaman itu membuat Radja akhirnya dibanjiri kritik, bahkan hingga ancaman pembunuhan.
Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzi mengatakan publik harus sangat berhati-hati menjaga kata-kata mereka terutama secara online.
Ia menilai kata-kata tersebut bisa diinterpretasi secara salah oleh orang-orang.
“Kami akan menghormati kepolisian melanjutkan investigasi. Saya mendapat informasi bahwa sejumlah orang sudah ditahan terkait kasus ini. Kami masih menunggu informasi terbaru dari petugas berwenang,” tutur Fahmi seperti dikutip dari The Star, Senin (14/3).
Menurutnya apa yang ditulis bisa diinterpretasikan berbeda.
“Kita sudah seharusnya berhati-hati dengan yang kita sampaikan secara online. Maka dari itu literasi internet dan digital amat penting. Kadang, kita berpikir hanya bercanda tapi bisa jadi berbeda bagi orang lain,” ujar Fahmi.(aqu/berbagai sumber)