WARTABANJAR.COM, ISTANBUL- Pemain sepak bola Israel, Sagiv Jehezkel belum lama ini dipecat dari klubnya Antalyaspor.
Hal itu sebagai imbas pesan dukungan terhadap Israel dalam konflik antara Palestina dan Israel.
Pesan dukungan itu diungkapkannya saat sebuah pertandingan bola berlangsung, membuat klubnya, Antalyaspor langsung mendepaknya.
Tidak hanya dipecat, ia juga diinvetigasi oleh otoritas keamanan Turki.
Jaksa Agung Turki, Yilmaz Tunc, menyatakan penyelidikan terhadap Jehezkel dilakukan atas dugaan penghasutan publik dan ujaran kebencian.
Antalyaspor juga mengecam tindakan Jehezkel yang dinilai bertentangan dengan nilai-nilai yang dipegang pemerintah Turkiye.
Seperti diketahui, selama ini Turkiye adalah negara pendukung Palestina dalam memerangi penjajahan dan genosida oleh Zionis Israel.
“Kantor kejaksaan Antalya telah membuka penyelidikan yudisial terhadap pesepakbola Israel, Sagiv Jehezkel karena hasutan publik untuk membenci sebab selebrasinya yang mendukung pembantaian yang dilakukan oleh Israel di Gaza,” kata Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc.
“Kami akan terus mendukung rakyat Palestina yang tertindas,” tambahnya, mengecam apa yang ia gambarkan sebagai genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Kronologinya bermula ketika Jehezkel mencetak gol.
Ia melakukan selebrasi dengan mengangkat lengan bajunya yang memperlihatkan pesan ‘100 hari, 7/10’ yang berarti telah 100 hari serangan Hamas ke Israel yang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu.
Pesan tersebut dinilai sebagai bentuk provokasi karena, sebagaimana diketahui, 7 Oktober merupakan masa yang seakan mengatakan ‘menandai dimulainya konflik antara Hamas dan Israel.’