Tercatat 11 Kematian Akibat Rabies dari 31.113 Gigitan Hewan Penular

    Sebetulnya vaksin yang diadakan itu merupakan buffer bukan utama. Imran menjelaskan di daerah-daerah juga pecinta anjing mengadakan vaksin rabies sendiri seperti Bali.

    “Mereka punya dana untuk membeli vaksin anti rabies tidak hanya mengandalkan dari pusat, bahkan di beberapa kabupaten di Bali juga punya anggaran untuk vaksin anti rabies, baik untuk hewan maupun untuk manusia,” kata Imran.

    Kalau ketersediaan vaksin anti rabies di lapangan, lanjutnya, itu sangat bervariasi. tapi yang jelas pemerintah sudah mempunyai stok melakukan pengadaan dan juga mendistribusikannya ke provinsi.

    Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan karena sudah ada wilayah kejadian luar biasa (KLB), maka harus dilakukan gerakan massal serentak yang dipimpin oleh pemerintah daerah.

    “Dalam hal ini melibatkan seluruh dinas terkait untuk melakukan penyisiran terhadap hewan-hewan terutama anjing yang memang akan berpotensi menjadi rabies. Anjing tersebut kemudian diberikan vaksinasi,” kata Syahril.

    Ia juga mengatakan perlu melibatkan komunitas pencinta hewan terutama pecinta anjing untuk bisa berperan dalam gerakan ini baik di tingkat nasional maupun daerah.

    Paling utama saat ini, kata Syahril adalah penanganan pada hewan pembawa rabies seperti anjing, kucing dan kera.

    “Sehingga vaksinasi rabies pada populasi anjing dan kucing mininal 70 persen dicapai, dimana saat ini baru 40 persen. Anjing dan kucing harus dipelihara dan jangan sampai ada hewan pembawa rabies berkeliaran,” kata Syahril.(rls)

    Editor Restu

    Baca Juga :   Pencurian Alat EWS Masih Jadi Persoalan Serius di Wilayah Perairan

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI