WARTABANJAR.COM – Sejak 20 Januari 2023 lalu, Singel “Tuah Tanah Borneo” dari Primitive Monkey Noose sudah bisa didengarkan di seluruh platform musik digital, di antaranya Spotify, Apple Music, Joox, Resso, YouTube Music dan Deezer.
Primitive Monkey Noose (PMN), grup musik punk-rock asal Batulicin, Kalimantan Selatan, kembali dengan singel baru bertajuk “Tuah Tanah Borneo” sebagai hasil kerja sama dengan label rekaman asal Jakarta, demajors.
Melanjutkan apa yang ditawarkan lewat album mini perdana mereka, “Anthem of South Borneo”, yang dirilis pada Maret tahun lalu, PMN menyajikan paket yang kini bisa dibilang menjadi ciri khas mereka, punk rock dengan narasi lokal Banjar. Perpaduan tradisi dengan modernitas versi masa kini, terinspirasi oleh karya-karya musik Irish/Celtic-punk yang mereka sukai.
“Kami meletakkan alat musik dan nada Banjar di arena yang belum pernah ada sebelumnya,” ujar Richie Petroza, gitaris dan penyanyi utama grup.
Ragam polemik sosial dan budaya yang ada di sana terpresentasikan secara kontemporer oleh tiap jalinan bunyi dan syair yang mereka buat, termasuk di singel “Tuah Tanah Borneo”. Kesadaran baru dalam permainan dawai instrumen tradisional Panting, pembacaan ulang hikayat Banjar, riuh punk rock yang agresif, mengalir di dalam kanal keresahan identitas generasi mutakhir Batulicin.
“Tuah Tanah Borneo” adalah tentang pesan dan tuah dari ‘para tetua’, akan harapannya terhadap negeri ini. Negeri yang tergerus peradaban yang tak bisa dielakkan. Lika dalam kehidupan, liku dalam kemajuan jaman.