WARTABANJAR.COM – Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Djati Cipto Kuncoro, membantah isu gempabumi dan tsunami yang akan terjadi di laut banda.
Dalam press release Stasiun Geofisika Ambon nomor : GF.00.00/002/KAAI/I/203 tanggal 11 Januari 2023 menegaskan, berita tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah menyampaikan serta menyebarluaskan informasi tersebut.
Dijelaskan, peristiwa tsunami dan longsoran bawah laut merupakan dampak bahaya ikutan dari gempa bumi.
Perlu diketahui bahwa sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat kapan, dimana dan berapa kekuatan gempabumi yang akan terjadi.
Baca Juga
Penghentian Siaran TV Analog di Banjarmasin Batal
Hasil monitoring BMKG hari Rabu 11 Januari 2023 pukul 11 WIT telah terjadi gempabumi susulan sebanyak 19 kali dengan kekuatan gempa susulan tekecil 3.7 dan kekuatan gempa susulam sebesar 5.7.
Selanjutnya, BMKG terus melakukan monitoring dan selalu mengupdate pekembangan gempa-gempa susulan dan menginformasikan kepada masyarakat.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada krusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
Masyarakat diharapkan untuk mengikuti perkembangan informasi resmi kebencanaan yang dikeluarkan oleh BMKG, BPBD, TNI/POLRI dan Aparat Pemerintah setempat. (aqu/MC.Maluku)