WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Kasus kekerasan di Kalimantan Selatan sepanjang 2022, hingga Oktober tercatat sebanyak 489 kasus.
Dai 489 kasus tersebut, 430 kasus korbannya adalah perempuan, dan 109 lagi korbannya adalah laki-laki.
“Hingga Oktober 2022, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) kabupaten/kota dan Provinsi Kalsel telah menangani laporan kasus tindak kekerasan sebanyak 489 kasus,” ujar Kepala UPTD PPA Provinsi Kalsel, Said Zulkifli Rival, Banjarmasin, Selasa (15/11/2022).
Baca juga: Penampakan Jalan Garuda Basirih Selatan yang Didapuk Jadi Kampung Tertib Lalu Lintas Banjarmasin
Dia melanjutkan, “Berdasarkan data SIMFONI PPA, di antaranya 109 korbannya laki-laki, dan 430 korbannya perempuan.”
Said mengungkapkan, berdasarkan data yang masuk, kasus tertinggi terjadi Kota Banjarmasin dan terendah di Kabupaten Tanah Bumbu.
Baca juga: Jambret Hingga Curi Tutup Drainase Marak, Kapolresta Banjarmasin Lakukan Ini
Said menyebutkan, dari jumlah kasus yang terjadi, berdasarkan tempat kejadian kekerasan paling banyak terjadi, diantaranya dalam rumah tangga, fasilitas umum, sekolah, dan tempat kerja.
“Kasus kekerasan yang dialami korban cenderung beragam. Namun paling tinggi yaitu kekerasan psikis, kekerasan seksual, fisik, penelantaran, eksploitasi dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO),” ujar Said.
Oleh karena itu, keberadaan UPTD PPA sangat membantu permasalahan yang banyak dihadapi saat ini, terutama persoalan rumah tangga, perempuan dan anak.