WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Video hoaks hilangnya sandal Raja Dangdut Rhoma Irama yang viral pada Jumat (15/7/2022) lalu terbongkar.
Tiga pelaku mendatangi Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Selasa (16/8/2022).
Ketiga pembuat video tersebut, Irsyadi, Ahmad Hadi Surya, dan Irfan Rahmatillah, meminta maaf dan memohon agar Laporan Polisi (LP) dicabut oleh pihak pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin.
Berdasar pengakuan para pelaku kepada Badan Pengelola Masjid Sabilal Muhtadin, mereka mempunyai peran masing-masing. Irsyadi, pria kelahiran tahun 1986 ,warga Handil Bakti, Kabupaten Barito Kuala mengaku adalah pelaku utama.
“Saat itu, ulun bersama Hadi, dan Irfan shalat Jumat di Sabilal, pas bang Haji Rhoma khutbah dan imam. Ulun yang mengambil video dan mengeditnya menggunakan aplikasi Capcut’ di smartphone,” jelasnya.
Video kemudian diedit dalam mobil di halaman parkir Masjid Sabilal Muhtadin.
Ahmad Hadi Surya (40), warga Banjarmasin mengisi suara, Irfan Rahmatillah (27) warga Banjarmasin sebagai pemberi masukan editing video.
“Video itu awalnya dikirim ke grup kantor dan status WhatsApp ulun, dan tak menyangka viral,” ujarnya.
Ketika video viral di berbagai media sosial, mereka bingung. Bahkan, meminta para admin agar menarik kembali unggahan. Namun mereka tidak mendatangi badan pengelola masjid untuk meminta maaf.
Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin melaporkan kejadian tersebut ke Ditreskrimsus Polda Kalsel pada Selasa (19/7/2022).
“Setelah tahu ada laporan, kami mendatangi masjid tapi pengurusnya tidak ada di tempat dan akhirnya kami mendatangi rumah sekretaris masjid pak Rani,” ucap Irsyadi.